Sendiri bersama Tuhan

Sendiri bersama Tuhan

Selamat Datang di Pintu Ajaib!

Selamat Datang! Di hadapan Anda, telah berdiri sebuah pintu ajaib yang akan menghubungkan ide-ide labirin otak saya dengan mimpi serta idealisme Anda.
Terima Kasih karena Anda telah mau merengkuh mimpi-mimpi kehidupan seperti halnya burung Gereja yang senantiasa terbang rendah merengkuh mimpi-mimpinya.
Semoga Anda bisa menemukan keajaiban dalam ruang ide manusia yang sungguh ajaib.
---I Will Trust in You---


Perjalanan

Rabu, 17 Maret 2010

TUGAS PENGGANTI ULANGAN REMEDIAL BLOK SOSIOLOGI KELAS X
Perintah: Jawablah pertanyaan-pertanyaan yang ada pada KASUS 1 dan KASUS 2!
A. KASUS 1
KORBAN SMACK DOWN BERTAMBAH:
PINGSAN DAN MUNTAH DARAH

Acara Smack Down yang ditayangkan salah satu stasiun televise swasta setiap malam, kembali memakan korban. Seorang siswa sekolah dasar di Surabaya, Ahmad, pingsan setelah di-smack down teman sebayanya. Ahmad bahkan sempat dilarikan ke Unit Kesehatan Sekolah karena menderita sakit di bagian kepala dan selangkangannya.
Kejadian yang menimpa Ahmad berawal saat ia hendak memasuki kelas sekitar pukul 11.30. Saat itu, terjadi pertengkaran di antara beberapa temannya. “Sebetulnya saya mau melerai teman yang mau berkelahi. Tapi, teman saya malah mengatakan agar saya tidak ikut campur dan langsung mengajak bermain smack down. Saat itu, saya langsung ditendang dan dipukul pada bagian kepala. Setelah itu, saya tidak ingat apa-apa lagi.”, kata Ahmat, saat ditemui di sela pelajaran sekolah, Senin sore.
Karena pingsan, Ahmad pun langsung digotong menuju ruang UKS oleh sejumlah guru. Sementara teman yang sempat menghajar Ahmad ala Smack Down tersebut langsung pulang. Di ruang UKS, Ahmad mengaku menderita sakit di bagian leher, kepala, dan selangkangannya. MEski begitu, ia masih bisa mengikuti pelajaran sekolah sampai selesai. “Sekarang sih sudah tidak sakit lagi. Kalau tadi sempat merasa sakit di bagian kepala, tangan, terus selangkangan. Meski berbeda kelas, saya kenal sama orang yang men-smack down saya. Saya pun sempat diancam. Katanya, kalau saya tidak ikutan smack down nanti dibilangin. “ kata Ahmad tanpa memberitahu maksu ancaman yang disampaikan itu.
Ahmad sendiri mengaku tidak pernah menonton tayangan berbau kekerasan tersebut karena ngeri. Sehari-hari, Ahmad sudah harus masuk kamar sekitar pukul 19.00, dan belajar. Ia mengaku tidak tertarik ikut bermain gulat ala smack down dengan teman-temannya karena takut mati.
Sebelumnya, masih di sekolah yang sama, Angga menderita luka sobek di jidat bagian kanan karena bermain gulat ala smack down dengan Yoga, teman sekelasnya. Peristiwa tersebut terjadi pada Selasa, saat kedua siswa ini tengah menghabiskan waktu istirahat. “Main smack down-nya di kelas waktu istirahat sekitar pukul 10.00. Yang ikutan banyak. Kan ada yang sendiri-sendiri, ada juga yang banyakan. Pada saat itu, Angga kena lantai sehingga kepalanya berdarah. Saya juga ikut jatuh ke lantai tapi tidak terluka.”, kata Yoga diiyakan Angga yang saat itu tampak masih berhiaskan perban di jidat bagian kanan.
Korban gulat ala smack down rupanya tidak hanya berasal dari siswa sekolah dasar. Fayza (4,5 tahun) juga sempat muntah darah karena di-smack down tetangganya pada awal November lalu. Akibat luka yang dideritanya, siswa TK itu pun dirawat di rumah sakit selama 3 hari karena menderita luka pada bgian lambung. “Kejadiannya berlangsung siang hari sepulang Fayza sekolah. Saat itu, Fayza kemudian bermain di rumah tetangganya. Beberapa saat kemudian, saya melihat Fayza terlentang dengan nafas tersengal-sengal. Di rumah, Fayza langsung muntah darah.”, kata Eti, ibunda Fayza saat ditemui di rumahnya.
Eti baru mengetahui kalau anak ketiganya itu telah menjadi korban smack down setelah pelaku yang terbilang akrab dengan Fayza meminta maaf. Ditambah lagi, lanjut Eti, di rumah tetangganya tersebut, juga ternyata tengah ditayangkan VCD Smack Down. Fayza pun, lanjut Eti, mengaku kalau ia ditendang dan diinjak oleh temannya yang lebih besar.

Sumber: Kompas Cyber Media, Selasa 28 November 2006.

Pertanyaan yang harus dijawab:
1. Setujukah Anda dengan pernyataan bahwa acara Smack Down yang ditayangkan televisi ataupun dalam bentuk games, dapat mempengaruhi perilaku seorang anak? Berikan alasan anda!
2. Dapatkah nilai-nilai yang ditawarkan sebuah program televisi, mengubah atau merusak nilai-nilai sosial yang telah ditanamkan orang tua atau masyarakat kepada seorang individu? Jelaskan alasanmu dengan memberikan contoh!
3. Apa solusi yang Anda tawarkan untuk memecahkan masalah pengaruh negative televisi maupun tayangan lainnya terhadap seseorang?

B. Kasus II
Meresahkan, Maraknya Narkoba di Kalangan Pelajar

Banyaknya kasus penyalahgunaan narkotika dan obata-obatan berbahaya yang menimpa siswa sekolah dasar, SLTP, dan SMU di DKI Jakarta, membuat para orang tua murid menjadi resah. Dalam kaitan itu, mereka berharap agar ada komunikasi yang lebih baik antara guru dan murid, khususnya soal perilaku anak. Para orang tua juga meminta aparat kepolisisan menangkap para Bandar dan pengedar sehingga narkoba tidak merusak masyarakat.
Sejumlah orangtua murid yang ditemui di sejumlah sekolah dasar di Jakarta, mengaku resah karena berita mengenai penyalahgunaan narkoba tidak pernah berhenti. “Kenyataan itu tentu meresahkan karena siapa tahu itu akan menimpa anak-anak kami juga,” kata Sulistyowati.
Kekhawatiran orangtua murid itu wajar jika melihat data jumlah pemakai narkoba yang terus meningkat terutama di Jakarta. Menurut Ketua Therapeutic Communities Indonesia (TCI), dari empat juta korban narkoba di Indonesia, setengahnya ada di Jakarta. Pernyataan itu diperkuat oleh Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya. Ia mengatakan bahwa penyalahgunaan narkoba oleh pelajar memang sangat tinggi sejak tahun 2001.
Data mulai Januari hingga April 2003 menunjukkan, jumlah kasus yang ditangani Polda Metro Jaya mencapai 143 kasus, Polres Jakarta Pusat 105 kasus, Jakarta Utara 90 kasus, dan Jakarta Barat 55 kasus. DI Jakarta Selatan, tercatat 122 kasus, Jakarta Timur 32 kasus, Bekasi 84 kasus, Depok 5 kasus, Pelabuhan Tanjung Priok 30 kasus. Menurut kepolisian, 60-70 % tersangka penyalahgunaan narkoba yang ditangkap jajaran Polda Metro Jaya berusia antara 16-21 tahun. Dari persentase itu, setengahnya adalah pelajar yang masih aktif bersekolah. “Sebagian besar adalah pemaki atau pencandu yang tertangkap saat memakai atau membawa narkoba, bukan pengedar atau Bandar.”, paparnya. Menurut data yang diperoleh Kompas, sejumlah pengguna narkoba adalah murid-murid SD. Dalam lima bulan terakhir, di Jakarta Utara sudah ditangkap 30 pelajar SD yang menggunakan obat-obatan terlarang.
Sumber: www.kompas.com, Rabu, 14 Mei 2003.

Pertanyaan yang harus dijawab:
1. Apakah penggunaan Narkoba dapat disebut sebagai perilaku menyimpang?Mengapa dikatakan demikian?
2. Mengapa perilaku tersebut dapat terjadi? Carilah informasi sebanyak mungkin tentang hal ini untuk memperkuat jawaban Anda!

Petunjuk Penulisan:
1. Yang mengerjakan tugas ini, tidak akan mengikuti program ulangan remedial tertulis. Sebab, tugas ini sudah dianggap sebagai ulangan remedial.
2. Yang tidak mengumpulkan tugas hingga batas waktu terakhir (Sabtu, 20 April jam 22.00), akan dianggap tidak mengerjakan tugas ini. Karenanya, mereka harus ikut program ulangan remedial tertulis. Mengenai waktu pelaksanaan remedial tertulis itu, masih menunggu konfirmasi dari Pak TB.
3. Tugas dikerjakan dengan menggunakan penjelasan yang logis dan memiliki unsur-unsur sosiologis.
4. Tugas harus diketik dengan format Microsoft Word.
5. Tugas diketik dengan menggunakan huruf Times New Roman, ukuran 12, spasi 1,5. Panjang tulisan adalah 4-6 halaman.
6. Tugas dikirimkan via Email ke freko¬_sosiologi@ymail.com
7. Batas akhir pengumpulan tugas adalah hari SABTU, 20 MARET 2010 JAM 22.00 WIB.
8. Jika ada yang ingin ditanyakan bisa menghubungi saya di nomor 0878 8005 9394.

Selasa, 09 Maret 2010

Catatan Tambahan Perilaku Menyimpang

Catatan tambahan Materi Perilaku Menyimpang
Definisi Perilaku Menyimpang:
a. Menurut James Zanden
Perilaku Menyimpang adalah tindakan yang dianggap oleh masyarakat sebagai hal yang tercela dan di luar batas toleransi. Ukuran apakah yang dipakai oleh Zanden untuk menentukan apakah tindakan itu di luar batas toleransi atau tidak. Ukuran yang dipakai Zanden adalah ukuran norma yang dipakai oleh suatu masyarakat tertentu. Bukan ukuran norma moral umum. Contoh: “Kumpul Kebo”. Bagi Zanden, kumpul kebo bukanlah perilaku menyimpang bila itu dilihat dalam kacamata masyarakat Barat. Tapi, jika itu dilihat dalam kacamata masyarakat Timur, kumpul kebo merupakan sebuah tindakan menyimpang yang secara jelas dikatakan dalam budaya Timur.

b. Menurut Robert. M.Z. Lawang
Perilaku menyimpang adalah semua tindakan yang tidak sesuai dengan norma-norma yang berlaku dalam suatu sistem sosial. Cara berpikir Lawang berbeda dengan apa yang dipikirkan oleh Zanden. Bagi Lawang, ukuran untuk menentukan nilai penyimpangan sebuah perilaku, harus ditentukan menurut norma moral umum. Bukan berdasarkan norma yang berlaku dalam masyarakat tertentu. Misal: “Kumpul Kebo” bagi Lawang adalah perilaku menyimpang. Tak peduli pandangan itu muncul dalam masyarakat manapun. Baginya, kumpul kebo adalah salah karena norma moral umum mengatakan seperti itu.

Sumber Penyimpangan
a. Menurut Edward H. Sutherland
Penyimpangan bersumber pada pergaulan yang berbeda. Edward menjelaskan bahwa gap budaya yang terdapat pada golongan tua dengan golongan muda, akan memunculkan pandangan tentang perilaku menyimpang. Contohnya: Remaja putri yang menggunakan rok mini akan ditegur oleh sang oma. Sebab, saat muda, bagi sang oma, memakai rok mini adalah suatu hal yang tabu.
b. Menurut Edwin M. Lemert
Penyimpangan terjadi karena pemberian julukan, cap atau merek tertentu yang dianggap menyimpang dalam suatu masyarakat. Lemert membagi penyimpangan ke dalam dua bentuk:
- Penyimpangan Primer: Perbuatan menyimpang yang pelakunya masih dapat diterima secara sosial. Contohnya: Tindak kebut-kebutan di jalan raya dengan sepeda motor.
- Penyimpangan Sekunder: Perbuatan menyimpang yang pelakunya tidak dapat lagi diterima secara sosial. Contoh: Pembunuhan Berantai.
c. Menurut Robert K. Merton
Merton menyatakan bahwa perilaku menyimpang terjadi karena tidak adanya keterkaitan antara tujuan dengan cara yang telah ditetapkan dan dibenarkan oleh struktur sosial dalam masyarakat. Contoh: Menurut Merton, Robin Hood itu adalah pelaku tindakan menyimpang. Sebab, tidak ada keterkaitan antara cara dan tujuan tindakannya. Tujuannya baik yaitu menolong orang miskin, tapi caranya salah, yaitu dengan merampok orang kaya.

Penyebab Umum Perilaku Menyimpang
Penyebab umum perilaku menyimpang berasal dari adanya sosialisasi yang tidak sempurna. Berikut adalah hal-hal yang menunjukkan itu:
a. Adanya ketidaksepadanan antara pesan yang disampaikan oleh agen sosialisasi yang satu dengan agen sosialisasi yang lain.
Contoh: Sebuah keluarga memberikan pesan untuk tidak merokok kepada setiap anaknya. Namun, si anak melihat di televise bahwa merokok adalah lambang kejantanan. ANak itu akan mengalami konflik dan, bukan tidak mungkin anak itu akan ikut merokok juga manakala melihat teman-teman sebayanya juga merokok.
b. Perilaku menyimpang bisa terjadi bila dalam proses sosialisasi, seseorang meniru perilaku yang salah dari para pemimpinnya atau sosok yang menjadi generalized other. Contoh: Bila pemimpin melakukan korupsi, maka anak buahnya akan ikut-ikutan melakukan korupsi.

Minggu, 14 Februari 2010

Sosialisasi sebagai Pembentukan Proses Kepribadian

SOSIALISASI SEBAGAI PROSES PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN
Pengertian kepribadian :
Kepribadian pada hakikatnya merupakan gambaran sikap dan perilaku manusia secara umum yang tercermin dari ucapan dan perbuatannya.
Menurut Horton:
Keseluruhan perilaku dari seorang individu dengan sistem kecenderungan tertentu yang berinteraksi dengan serangkaian situasi.
PROSES PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN
1. Aliran Konvergensi, kepribadian merupakan hasil perpaduan antara pembawaan (faktor internal) dengan pengalaman (faktor eksternal).
2. Aliran nativisme, kepribadian ditentukan oleh faktor pembawaan.
3. Aliran empirisme (tabularasa), kepribadian ditentukan oleh pengalaman dan lingkungannya
MENURUT JUNG, KEPRIBADIAN MENURUT FUNGSINYA ADA 4:
1. Kepribadian rasional, yaitu kepribadian yang dipengaruhi oleh akal pikiran sehat.
2. Kepribadian intuitif, yaitu kepribadian yang dipengaruhi oleh firasat atau perasaan kira-kira.
3. Kepribadian emosional, kepribadian yang dipengaruhi oleh perasaan.
4. Kepribadian sensitif, kepribadian yang dipengaruhi oleh panca indera sehinggacepat bereaksi.

Senin, 23 November 2009

KISI-KISI ULANXGAN UMUM SOSIOLOGI KELAS

I. BAB I : SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU PENGETAHUAN
a. Pengertian Pengetahuan dan Ilmu Pengetahuan
b. Syarat-syarat Ilmu Pengetahuan
c. Objek Material dan Objek Formal Ilmu Sosiologi
d. Fakta Sosial, Tindakan Sosial, Khayalan Sosiologis
e. Teori-Teori Sosiologi beserta tokohnya= Teori Evolusi, Teori Struktural Fungsional, Teori Konflik, Teori Interaksionisme Simbolik, Teori Pertukaran Sosial
f. Kekuatan Sosial yang mempengaruhi munculnya Sosiologi: Revolusi Politik, Revolusi Industri, Kapitalisme, Sosialisme, Perubahan Keagamaan
g. Sejarah kemunculan ilmu Sosiologi di Indonesia
h. Definisi Sosiologi menurut Auguste Comte, dan Max Weber
i. Konsep Sosiologis: Keluarga, Masyarakat (Community dan Society), Struktur Sosial, Dinamika Sosial, Perubahan Sosial

II. BAB II : NILAI DAN NORMA SOSIAL
a. Definisi Nilai Sosial menurut Kimball Young, George Spindler, Wood, Koentjaraningrat, dan Soerjono Soekanto
b. Jenis-Jenis Nilai Sosial: - menurut Notonagoro; - menurut sumber nilainya
c. Sifat Nilai Moral, Nilai Etika, Nilai Agama, Nilai Hukum
d. Proses Sosialisasi
e. Norma Usage, Folkways, Mores, Customs, Law
f. Peranan Nilai dan Norma Sosial dalam masyarakat
g. Pelanggaran Norma beserta sanksi yang mengikutinya

III. BAB III: INTERAKSI SOSIAL
a. Interaksi sosial dan syarat interaksi sosial
b. Kontak Sosial Primer dan Kontak Sosial Sekunder
c. Pengertian Komunikasi
d. Komunikasi Verbal dan Komunikasi Non verbal
e. Interaksi Sosial Asosiatif: Akomodasi, Asimilasi, dan Akulturasi
f. Interaksi sosial Disosiatif
g. Faktor Pendorong Interaksi Sosial: Imitasi, Sugesti, Identifikasi,Empati


BENTUK SOAL ULANGAN UMUM:
PILIHAN GANDA = 70 BUTIR SOAL
HARI PELAKSANAAN ULANGAN UMUM = KAMIS, 10 DESEMBER 2009
ALOKASI WAKTU = 90 MENIT


SELAMAT MEMPERSIAPKAN ULANGAN UMUM!
TUHAN MEMBERKATI!

Selasa, 29 September 2009

BENTUK SOAL UNTUK ULANGAN BLOK SOSIOLOGI KELAS X:

50 SOAL PILIHAN GANDA

10 SOAL ISIAN SINGKAT (Ketentuan menjawab: Jawaban tidak boleh lebih dari 10 kata)


maturnuwun dan selamat menyiapkan!

freko

Sabtu, 26 September 2009

CATATAN TAMBAHAN MATERI NORMA SOSIAL

A. Pengertian Norma
• Norma adalah patokan perilaku dalam kelompok masyarakat tertentu, yang disebut juga peaturan sosial yang menyangkut perilaku-perilaku yang pantas dilakukan dalam menjalani interaksi sosialnya.
• Norma adalah petunjuk hidup yang berisi perintah maupun larangan yang ditetapkan berdasarkan kesepakatan bersama dan bermaksud untuk mengatur setiap perilaku manusia dalam masyarakat guna mencapai kedamaian.
B. CIRI-CIRI NORMA SOSIAL
1. Umumnya tidak tertulis ( lisan )
2. Hasil dari kesepakatan masyarakat
3. Warga masyarakat sebagai pendukung sangat menaatinya
4. Apabila norma dilanggar, ia harus menghadapinya
5. Norma sosial kadang-kadang bisa menyesuaikan perubahan sosial sehingga norma sosial bisa mengalami perubahan

C. Berdasarkan tingkat daya pengikatnya terhadap masyarakat, norma terbagi menjadi enam yaitu :
1. NORMA CARA ( USAGE )
adalah bentuk perbuatan tertentu yang dilakuka nindividu dalam suatu masyarakat tetapi tidak secara terus menerus dan daya ikatnya sangat lemah. Sanksinya ringan, hanya berupa celaan.
Contoh :
Cara makan berdecap (bersuara)
Sanksinya :
Ringan, hanya berupa celaan.

2. NORMA KEBIASAAN ( FOLKWAYS )
adalah suatu bentuk perbuatan yang berulang-ulang yang bentuknya sama dan dilakukan secara sadar serta mempunyai tujuan yang jelas.kebiasaan merupakan bukti bahwa orang menyukai perbuatan itu. Sanksi bagi pelanggar berupa teguran.
Contoh :
Makan dengan tangan kanan.
Sanksinya : (bila melanggar)
Berupa teguran.

3. NORMA TATA KELAKUAN ( MORES )
adalah merupakan aturan yang mendasarkan pada ajaran agama ( akhlak ), filsafat atau kebudayaan.
Contohnya :
Pernikahan dalam satu marga di daerah Sumatera Utara merupakan suatu pelanggaran.
Tata kelakuan juga bisa bersifat mengharuskan dan bisa juga bersifat melarang.
Contoh pelanggaran terhadap norma tata kelakuan adalah berzina, sanksinya berat. Ada yang harus berhadapan dengan massa, dan lain sebagainya

4. NORMA ADAT ISTIADAT ( CUSTOM )
adalah kumpulan tata kelakuan yang paling tinggi kedudukannya karena bersifat kekal dan terintegrasi sangat kuat terhadap masyarakat yang memilikinya.
contoh:
upacara adat, tata cara pembagian waris
Sanksinya :
Akan mendapat sanksi yang berat misalnya dikucilkan dari masyarakat.


5. NORMA HUKUM ( LAWS )
adalah suatu rangkaian aturan yang ditujukan kepada anggota masyarakat yang berisi ketentuan-ketentuan, perintah, kewajiban dan larangan agar dalam masyarakat tercipta suatu ketertiban dan keadilan.
Norma hukum dibagi menjadi 2, yaitu
1. Norma hukum tertulis.
2. Norma hukum tidak tertulis.

6. NORMA MODE ( FASHION )
adalah cara dan gaya dalam melakukan dan membuat sesuatu yang sifatnya berubah-ubah serta diikuti oleh banyak orang. Ciri-ciri norma mode adalah orang yang mengikutinya bersifat massa. Tindakan yang selalu mengikuti mode disebut modis.
contoh :
meniru potongan rambut, model pakaian

Catatan Tambahan Materi Nilai Sosial


a. Pengertian Nilai Sosial menurut Para Ahli
1. Young
Nilai sosial adalah asumsi-asumsi yang abstrak dan sering tidak disadari tentang apa yang benar dan apa yang penting.
2. GREEN
Nilai sosial adalah kesadaran yang secara relatif berlangsung disertai emosi terhadap obyek, ide dan orang-perorangan.
3. GEORGE SPINDLER
Nilai sosial adalah pola-pola sikap dan tindakan yang menjadi acuan bagi individu dan masyarakat.
4. WOOD
Nilai sosial adalah petunjuk-petunjuk umum yang telah berlangsung lama yang mengarahkan tingkah laku dan kepuasaan dalam kehidupan sehari-hari
5. KOENTJARANINGRAT
Nilai sosial adalah konsepsi yang hidup di dalam alam pikiran sebagian besar warga masyarakat mengenai hal-hal yang harus mereka anggap penting dalam hidup.
6. SOERJONO SOEKANTO
Nilai adalah konsepsi abstrak dalam diri manusia mengenai apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk.

b. SUMBER-SUMBER NILAI
1. Sumber instrinsik (subjektif)
adl sumber nilai yang terletak di dalam orang atau benda yang bernilai.

2. Sumber ekstrinsik (objektif)
adl sumber nilai yang terletak di luar orang atau benda yang bernilai.

c. Menurut sumbernya, nilai dibagi menjadi tiga, antara lain :
1. NILAI THEONOM
adalah nilai sosial yang bersumber dari Tuhan yaitu melalui ajaran yang disampaikan oleh Tuhan melalui agama. Agama berisi nilai-nilai sosial yang memberikan pedoman bagaimana cara bersikap dan bertindak bagi manusia.
Contoh: Berpuasa bagi orang muslim pada bulan ramadhan; kewajiban untuk memberikan persepuluhan bagi setiap orang protestan.
2. NILAI HETERONOM
adalah nilai sosial yang dirumuskan dari kesepakatan banyak anggota masyarakat. Berisi nilai yang harus dipedomani oleh seluruh warga masyarakat.
3. NILAI OTONOM
adalah nilai sosial yang bersumber dari setiap individu. Contohnya adl J.J Rousseau dari Prancis yang merumuskan konsep Trias Politika, Dr. Sun Yat Sen dari China yang merumuskan konsep San Min Chu I ( nasionalisme, demokrasi dan sosialisme )

d. JENIS-JENIS NILAI
Menurut Prof. Notonagoro
NILAI MATERIAL
adalah segala sesuatu yang berguna bagi jasmani manusia.
Ex : pangan, papan, sandang, dll
NILAI VITAL
adalah segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk mengadakan kegiatan atau aktivitas.
Ex : api, air, dll
NILAI KEROHANIAN
adalah segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia.
a. Nilai kebenaran ( RATIO )
bersumber pada unsur akal manusia
b. Nilai keindahan (ESTETIKA)
bersumber pada perasaan manusia
c. Nilai moral ( ETIKA )
bersumber pada kehendak atau kemauan
d. Nilai Ketuhanan (RELIGIUS)
nilai yg tertinggi, sifatnya mutlak dan abadi.

e. CIRI-CIRI NILAI SOSIAL
1. Nilai tercipta melalui interaksi anggota masy.
2. Nilai bukan bawaan sejak lahir, melainkan penularan dari orang lain.
3. Nilai terbentuk dari proses sosialisasi (proses belajar)
4. Nilai sosial dapat memberikan kepuasan sosial dan pemenuhan kebutuhan sosial manusia.
5. Nilai menjadi dasar bagi tindakan dan tingkah laku, baik secara pribadi atau grup dan masyarakat secara keseluruhan, untuk berkembang.
6. Nilai memiliki pengaruh yang berbeda antar anggota masyarakat.
7. Nilai sosial adalah nilai yang bervariasi, tergantung kebudayaan masyarakat itu sendiri.
8. Nilai-nilai dapat mempengaruhi pengembangan pribadi dalam masyarakat secara positif maupun secara negatif.
9. Nilai-nilai juga dapat membentuk pola dan sistem nilai dalam masyarakat.