Sendiri bersama Tuhan

Sendiri bersama Tuhan

Selamat Datang di Pintu Ajaib!

Selamat Datang! Di hadapan Anda, telah berdiri sebuah pintu ajaib yang akan menghubungkan ide-ide labirin otak saya dengan mimpi serta idealisme Anda.
Terima Kasih karena Anda telah mau merengkuh mimpi-mimpi kehidupan seperti halnya burung Gereja yang senantiasa terbang rendah merengkuh mimpi-mimpinya.
Semoga Anda bisa menemukan keajaiban dalam ruang ide manusia yang sungguh ajaib.
---I Will Trust in You---


Perjalanan

Selasa, 09 Maret 2010

Catatan Tambahan Perilaku Menyimpang

Catatan tambahan Materi Perilaku Menyimpang
Definisi Perilaku Menyimpang:
a. Menurut James Zanden
Perilaku Menyimpang adalah tindakan yang dianggap oleh masyarakat sebagai hal yang tercela dan di luar batas toleransi. Ukuran apakah yang dipakai oleh Zanden untuk menentukan apakah tindakan itu di luar batas toleransi atau tidak. Ukuran yang dipakai Zanden adalah ukuran norma yang dipakai oleh suatu masyarakat tertentu. Bukan ukuran norma moral umum. Contoh: “Kumpul Kebo”. Bagi Zanden, kumpul kebo bukanlah perilaku menyimpang bila itu dilihat dalam kacamata masyarakat Barat. Tapi, jika itu dilihat dalam kacamata masyarakat Timur, kumpul kebo merupakan sebuah tindakan menyimpang yang secara jelas dikatakan dalam budaya Timur.

b. Menurut Robert. M.Z. Lawang
Perilaku menyimpang adalah semua tindakan yang tidak sesuai dengan norma-norma yang berlaku dalam suatu sistem sosial. Cara berpikir Lawang berbeda dengan apa yang dipikirkan oleh Zanden. Bagi Lawang, ukuran untuk menentukan nilai penyimpangan sebuah perilaku, harus ditentukan menurut norma moral umum. Bukan berdasarkan norma yang berlaku dalam masyarakat tertentu. Misal: “Kumpul Kebo” bagi Lawang adalah perilaku menyimpang. Tak peduli pandangan itu muncul dalam masyarakat manapun. Baginya, kumpul kebo adalah salah karena norma moral umum mengatakan seperti itu.

Sumber Penyimpangan
a. Menurut Edward H. Sutherland
Penyimpangan bersumber pada pergaulan yang berbeda. Edward menjelaskan bahwa gap budaya yang terdapat pada golongan tua dengan golongan muda, akan memunculkan pandangan tentang perilaku menyimpang. Contohnya: Remaja putri yang menggunakan rok mini akan ditegur oleh sang oma. Sebab, saat muda, bagi sang oma, memakai rok mini adalah suatu hal yang tabu.
b. Menurut Edwin M. Lemert
Penyimpangan terjadi karena pemberian julukan, cap atau merek tertentu yang dianggap menyimpang dalam suatu masyarakat. Lemert membagi penyimpangan ke dalam dua bentuk:
- Penyimpangan Primer: Perbuatan menyimpang yang pelakunya masih dapat diterima secara sosial. Contohnya: Tindak kebut-kebutan di jalan raya dengan sepeda motor.
- Penyimpangan Sekunder: Perbuatan menyimpang yang pelakunya tidak dapat lagi diterima secara sosial. Contoh: Pembunuhan Berantai.
c. Menurut Robert K. Merton
Merton menyatakan bahwa perilaku menyimpang terjadi karena tidak adanya keterkaitan antara tujuan dengan cara yang telah ditetapkan dan dibenarkan oleh struktur sosial dalam masyarakat. Contoh: Menurut Merton, Robin Hood itu adalah pelaku tindakan menyimpang. Sebab, tidak ada keterkaitan antara cara dan tujuan tindakannya. Tujuannya baik yaitu menolong orang miskin, tapi caranya salah, yaitu dengan merampok orang kaya.

Penyebab Umum Perilaku Menyimpang
Penyebab umum perilaku menyimpang berasal dari adanya sosialisasi yang tidak sempurna. Berikut adalah hal-hal yang menunjukkan itu:
a. Adanya ketidaksepadanan antara pesan yang disampaikan oleh agen sosialisasi yang satu dengan agen sosialisasi yang lain.
Contoh: Sebuah keluarga memberikan pesan untuk tidak merokok kepada setiap anaknya. Namun, si anak melihat di televise bahwa merokok adalah lambang kejantanan. ANak itu akan mengalami konflik dan, bukan tidak mungkin anak itu akan ikut merokok juga manakala melihat teman-teman sebayanya juga merokok.
b. Perilaku menyimpang bisa terjadi bila dalam proses sosialisasi, seseorang meniru perilaku yang salah dari para pemimpinnya atau sosok yang menjadi generalized other. Contoh: Bila pemimpin melakukan korupsi, maka anak buahnya akan ikut-ikutan melakukan korupsi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar